Kunjungan Kampus UPI "YPTK" Padang di Taiwan (MENJEMPUT SAMPAH DARI SUMBERNYA)

MENJEMPUT SAMPAH DARI SUMBERNYA

Permasalahan sampah di Indonesia telah menjadi permasalahan nasional sampai saat ini. Sudah saatnya pemerintah mempunyai konsep managemen sampah yang lebih terorganisir dengan tujuan agar masyarakat dari berbagai kalangan dapat lebih menghargai sampah sebagai bagian dari kelangsungan hidup manusia yang lebih baik. 

INDOMAPKOM sebagai organisasi non profit menjadi wadah pemberi akses pertanian dan komoditas ke mancanegara, berserta 5 Perguruan Tinggi Terkemuka di Indonesia diantaranya Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Universitas Gunadarma – Jakarta, Universitas Semarang – Semarang, Universitas Ahmad Dahlan –Yogyakarta bersama-sama turut serta serta dalam kegiatan kunjungan kerja ke Taichung, Taiwan tanggal 10 – 13 April 2016 dalam rangka meninjau pengolahan sampah yang telah diterapkan di kota Taichung, dengan memilah- milah sampah organik maupun non organik.

Kegiatan kunjungan kerja hari pertama adalah perkenalan 5 universitas kepada National Chung Hsing University ( NHCU)  dimana universitas tersebut telah ditunjuk oleh pemerintah kota Taichung untuk melakukan uji kelayakan dan pengetestan mesin fermentasi pengolahan sampah organik sehingga menjadi pupuk. Hasil penelitian dan uji kelayakan yang dilakukan oleh NHCU menunjukkan bahwa sampah organik bisa di fermentasikan menjadi pupuk organik yang mempunyai kandungan protein tinggi dalam waktu 3 hari. Adapun pupuk yang dihasilkan oleh mesin fermentasi ini terbagi menjadi 2 (dua) , yaitu pupuk padat yang berasal dari pengolahan sampah organik sehingga menjadi berbentuk bubuk (powder), dan pupuk cair (likuid) yang berasal dari perasan air yang terdapat dalam kandungan sampah organik.  

Kunjungan berikutnya rombongan mengunjungi pertanian organik di Tainan yang menggunakan mesin fermentasi ini dan pengaplikasian pupuk yang dihasilkan untuk pertanian dan perkebunan mereka. Dapat dilihat bahwa pertanian dengan menggunakan pupuk dari sampah organik menghasilkan hasil pertanian maupun perkebunan yang lebih segar, sehat, dan lebih baik untuk di konsumsi karena tanpa adanya campuran kimia dalam proses produksinya. 

Kegiatan kunjungan kerja hari kedua menitikberatkan kepada pabrik pembuatan mesin sampah dan konsep pengaturan sampah organik maupun sampah non organik yang ada disekitar Taichung. Konsep managemen sampah yang ditawarkan adalah menjemput sampah dari sumbernya. Sampah yang masih fresh yang berasal dari rumah tangga maupun pasar mempunyai banyak kelebihan dalam pengolahannya. Sampah tersebut masih bersih, sampah belum tercampur dengan sampah-sampah lainnya, sampah belum berbau dan banyak bakterinya, hingga masih bernilai jual tinggi jika dikelola. Setiap lahan pengolahan sampah ini diperlukan tanah seluas 25 m x 30 meter. Didalamnya terdiri dari 3 Drum mesin fermentasi pengolahan sampah organik, 6 sekat sampah non organik yang terbagi menjadi sekat untuk sampah plastik dan botol plastik, sampah kertas, sampah almunium, sampah besi, sampah karet, sampah kaca dan botol kaca, dan satu bangunan 3 lantai yang terdiri dari lantai 1 Kasir Jual Beli Sampah, Lantai 2 Toko Daur Ulang dan Kantin makanan organik dari hasil pupuk sampah organik, dan lantai 3 untuk kantor administarasi. 

Sehingga siapa saja yang berada di area pengolahan sampah dapat berubah anggapan bahwa sampah bukan lagi “Sampah” sebagai sumber penyakit dan kotoran tetapi “Sampah” sudah menjadi sahabat masyarakat dan memberikan manfaat baik bagi sekitarnya. Penjemputan sampahnya nanti dapat dilakukan oleh “IndoUBER Sampah”, yang terdiri dari mahasiswa, outsources kebersihan baik swasta maupun dinas kebersihan, perkumpulan pemulung, tukang loak, tarang karuna, maupun ibu – ibu PKK atau siapa saja yang memungkinkan terlibat dalam pengolahan sampah. 

Kunjungan kerja berakhir pada destinasi wisata Sun Moon Lake, untuk memperlihatkan bahwa sampah yang ada disekitar kota Taichung termasuk di area wisata Sun Moon Lake telah dikelola dengan baik sehingga wisatawan sangat sulit mencari sampah disekitar mereka karena budaya pemilihan sampah sudah mulai menjadi budaya masyakat kota Taichung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manfaat konsep managemen pengolahan sampah ini  jika diterapkan dapat menciptakan wilayah permukiman penduduk menjadi bersih, sehat dan layak huni, dan di sisi lain akan timbul jiwa kewirausahaan bagi dirinya sendiri, maupun bagi lingkungan sekitarnya karena sampah akan dianggap sebagai barang yang mempunyai nilai jual dan tentunya akan terjadi pengurangan biaya-biaya investasi seperti investasi lahan pembuangan terpusat seperti bantar gebang di Bekasi , investasi tong sampah, investasi kendaraan pengangkut sampah ke TPA dan lain sebagainya. 

Atas dasar keinginan yang besar dalam mengubah prilaku masyarakat terhadap sampah dan mengorganisir sampah mulai dari sumbernya, maka ke 5 universitas bersinergi dengan INDOMAPKOM untuk dapat bersama-sama bergerak mensosialisasikan konsep managemen sampah kemasyarakat dan pemerintah untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik , #IndonesiaBersih dan #BebasSampah2020


Latest News

More

Upcoming Events

Facebook

Twitter